Adu Kuat Ponsel Pintar di Pasar Indonesia

detail berita
BESARNYA ceruk pasar smartphone di Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi para vendor ponsel dunia. Bisa dikatakan, Indonesia adalah surga bagi para produsen asing.

Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, bahkan kini China terus membombardir produk-produk teranyarnya. Belasan bahkan puluhan merek, berjajar mejeng di sudut-sudut toko pusat belanja handphone.

Tidak heran bila jumlahnya (produk asing) terus bertambah, lantaran peminatnya pun fantastis. Selain harganya murah, model dengan tampilan menarik, juga teknologinya bersaing.

Gartner CAGR (commpound annual growth rate) mencatat penjualan smartphone di Indonesia dari 2011 hingga 2016 mencapai 24 persen. Bahkan pada 2013 diperkirakan terjual 13 juta unit ponsel cerdas di Tanah Air.

Begitu banyak produk yang ditawarakan, pada akhirnya kembali ke masyarakat yang akan menyeleksi. Saat ini, dua produk ternama Samsung dan Apple boleh berbangga hati dan mengangkat dagu tinggi-tinggi lantaran menjadi pasar terbesar di dunia. Boleh dikatakan unggul dari semua lini.

Sementara, jika 10 tahun lalu orang beranggapan bahwa produk China kurang berkualitas, hasil tiruan alias menjiplak, tetapi kini perlahan mulai mengikisi. Terbukti, ponsel cerdas keluaran China nyaris menyamai produk-produk unggulan Eropa lainnya.

Sebut saja, Huawei, baru-baru ini memegang rekor sebagai smartphone tertipis di dunia, justru datang dari negeri Tirai Bambu itu. Huawei Ascend P6, yang diluncurkan di London, Inggris belum lama ini, menjadi senjata Huawei untuk bertarung di pasar Indonesia.

Atau HTC yang mengklaim hanya mau disebut produk asli Taiwan ini, sukses membombardir pasar di Indonesia. Sejumlah ponsel pintarnya keluaran HTC berhasil memikat publik Indonesia dengan cita rasa teknologi canggih yang dibalut dengan model cantik nan menawan.

Ada juga OPPO, produk besutan China ini bisa dibilang pemain baru di Indonesia yang memiliki keunggulan dari segi desain dengan mengincar pasar menengah. Siapa sangka kehadirannya langsung diterima masyarakat, tanpa ragu.

Sementara Lenovo dan Acer juga tak ingin kalah bersaing. Perusahaan pengembang perangkat laptop dan komputer itu pun mencoba peruntunganya di Indonesia. Semua ponsel pintar buatan China itu kini sudah memperlihatkan taringnya di pasar global.
 
Hal itu terlihat dari data yang ada, dimana produk China sudah mampu menggeser posisi Apple. Data dari perusahaan riset pasar, Strategy Analytics, penjualan smartphone China, yakni Huawei dengan 8,1 juta smartphone yang terjual, diikuti oleh Lenovo dengan 7,9 juta, Coolpad China sebanyak 7 juta, dan ZTE dengan 6,4 juta unit.

Lokal Ikut Bersaing
Sementara dengan penuh percaya diri, sejumlah produk lokal juga ingin eksis di pasar nasional. Sebut saja, Smartfren, IMO, Cross, Tiphone, Cyrus Apel, S Nexian, Beyond, NS Icon, SPC, Mito, KNK, dan masih banyak lagi.

Khusus di Indonesia, merek ini rata-rata menargetkan pertumbuhan penjualan rata-rata 30-50 persen. Karena itu untuk memenangkan pasar, mereka sangat mengandalkan betul produk seperti tablet, smartphone dan feature phone, yang kesemuanya itu berbasis Android.

Harganya yang relatif terjangkau, dengan berbagai fasilitas layaknya smartphone, dengan rasa lokal yang begitu kental menjadi daya tarik bagi konsumen Indonesia. Target mereka adalah di daerah-daerah. Terutama mereka yang baru pertama kali membeli ponsel pertama kali dengnan system canggih.

Namun, kini mereka harus bersaing dengan produk-prduk global yang juga menghadirkan ponsel berkualitas, trendi, dan yang terpenting adalah murah. Pastinya sangat menggoda konsumen. Mana yang dipilih?

Meski tumbuh subur bak jamur di musim hujan, produk lokal dan China ini harus betul-betul mendapat perhatian khusus. Karena mudah mendapatkannya dengan harga murah, masyarakat lupa dan kurang memerhatikan, ketika barang itu rusak, kemana harus mencari pusat pelayanan (service center).
Selamat berbelanja.!!!



sumber

Ditulis Oleh : Unknown Hari: 22:37 Kategori:

0 comments:

Post a Comment